Pengawet Berbahaya pada Makanan

Gambar hasil uji formalin, warna ungu menandakan positif mengandung formalin.

Pada industri pangan, untuk mendukung dan memperpanjang umur suatu pangan tentunya dibutuhkan bahan pengawet, penambahan pengawet tentunya dapat memproduksi pangan dalam jumlah banyak. Penambahan pengawet pada makanan sebenarnya diperbolehkan oleh pemerintah namun sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

Jangankan dalam industri makanan yang besar, dalam industri rumahan kinipun mulai menambahkan bahan pengawet dalam makanannya untuk meminimalisir kerugian ataupun untuk dapat memproduksi maknan dalam jumlah banyak sekaligus.

Untuk pengawetan pangan sebenarnya kita telah manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti penambahan garam dalam pembuatan ikan asin merupakan salah satu bentuk pengawetan yang termasuk aman bagi kesehatan dan sangat bermanfaat untuk kehidupan. Selain garam, dalam keseharian kita juga sering menggunakan pengasapan untuk pengawetan makanan seperti misalnya dalam pembuatan ikan asap. Hal ini sebenarnya sangat aman dalam pengawetan namun yang membuat pangan yang telah diawetkan menjadi berbahaya yaitu ketika pedagang melakukan kecurangan dengan menambahakan bahan pengawet yang berbahaya seperti formalin dan boraks.

Mengapa mereka melakukan hal demikian padahal dengan garam maupun pengasapan ikan dapat bertahan lama?? Ya.. jawabnya tentu simple sekali yaitu masalah ekonomi, jika pedagang melakukan pengawetan hanya dengan garam ataupun pengasapan ikan tersebut hanya mampu bertahan dalam beberapa minggu, dan jika tidak laku dalam jangka waktu itu tentunya mereka mengalami kerugian, oleh karenanya kini pedagang nakal banyak menambahkan pengawet yang berbahaya yang dapat membuat ikan bertahan lebih lama.

Masalah yang sering kita temukan di masyarakat kini yaitu penggunaan bahan pengawet berbahaya seperti boraks dalam pembuatan bakso. Bakso atau daging bulat merupakan makanan favorit banyak orang, terkhusus di sulawesi selatan makanan ini sangat mudah di temui. Untuk menjaga keawetan bakso, beberapa  pedagang biasanya menyimpan di dalam lemari pendingin atau kulkas, namun ada pula pedagang yang menambahkan boraks dalam pembuatan bakso mereka, alasannya tentu beragam. Ada yang untuk mempertahankan bakso mereka lebih lama ketika belum habis terjual, namun ada pula yang tidak mengetahui bahwa pengawet tersebut sebenarnya dilarang dan berbahaya untuk kesehatan. Ciri-ciri bakso yang mengandung bahan pengawet berbahaya seperti formalin dan boraks yaitu:

1. Bakso umumnya tidak terlalu berbau daging.

2. Ketika jatuh bakso dapat memantul.

3. Bakso berwarna pucat.

4. Terasa panas ditenggorokan setelah mengkonsumsinya.

Boraks dan formalin ini sangat berbahaya bagi kesehatan baik penggunaan jangka pendek (akibat yang langsung dirasakan) maupun jangka panjang (akibat yang dirasakan setelah beberapa tahun). Penggunaan jangka pendek boraks dan formalin serta kelebihan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung pengawet dapat mengakibatkan tenggorokan terasa terbakar atau panas, mual dan muntah, dan juga sakit kepala. Sedangkan penggunaan jangka panjang dapat mengakibatkan kerusakan jantung, hal ini karena bahan pengawet dapat melemahkan fungsi jaringan-jaringan jantung, kerusakan ginjal, dan leukimia atau kanker darah.

Namun, sebenarnya ada bahan pengawet yang diperbolehkan dalam industri pangan yaitu:

1. Asam dan garam benzoat

2. Sorbat dan propionat

3. Belerang dioksida

4. Sufit

5. Nitrit dan nitrat

6. Natrium klorida

7. Subtilin

8. Antioksidan BHA dan BHT

Bahan pengawet diatas sering digunakan dalam industri makanan, penggunaan bahan pengawet ini memiliki izin untuk digunakan dalam bahan pangan, namun dengan kadar yang telah ditentukan.

Meskipun aman dan diperbolehkan, namun jika terlalu sering dikonsumsi tentunya juga tetap dapat menggangu kesehatan, karena melebihi kadar yang bisa dinetralisir oleh tubuh sehingga akibatnya zat pengawet tersebut menjadi menumpuk di dalam tubuh dan mengakibatkan penyakit.

Kesehatan diri kita, dimulai dari makanan yang kita konsumsi, maka telitilah sebelum mengkonsumsi makanan dan sebisa mungkin hindari terlalu sering mengkonsumsi makanan instan yang mengandung bahan pengawet.

Terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat... 😊

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

2 komentar

komentar
15 Mei 2018 pukul 21.46 delete

Dari artikel ini bisaa tau oengawet makanan yang berbahaya

Reply
avatar
19 Mei 2018 pukul 07.49 delete

siap, makasih atas kunjungannya mas

Reply
avatar