Susu Kental Manis (SKM) Tidak Setara Produk Susu Penambah atau Pelengkap Gizi


Permasalahan Susu Kental Manis (SKM) sempat menjadi topik pembicaraan publik, beredar kabar bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan surat edaran yang mengatakan bahwa Susu Kental Manis tidak mengandung susu. walaupun sudah diklarifikasi oleh BPOM sendiri, dan mengatakan hal itu tidak benar, Susu Kental Manis tetap termasuk produk yang mengandung susu serta menambahkan bahwa yang dipetisi oleh BPOM adalah terkait pelanggaran iklan dan pelebelan Susu Kental Manis, yang selama ini dicitrakan seolah-olah setara dengan produk susu lain yaitu sebagai penambah atau pelengkap gizi.

Faktanya walaupun dikategorikan produk yang mengandung susu namun susu kental manis tidak setara dengan produk susu, sebagaimana susu sapi, susu yang dipasteurisasi, susu yang disterilisasi, susu formula, dan susu pertumbuhan. Hal ini karena Karakter susu kental manis yang mengandung kadar lemak susu tidak kurang dari 8 persen dan kadar protein tidak kurang dari 6,5 persen, untuk yang tawar.

Karakter Susu Kental Manis yang demikian niscaya memang tidak baik bagi kesehatan untuk anak-anak maupun orang dewasa, apalagi jika dikonsumsi setiap hari dan berlebihan. selama ini kita ketahui Susu Kental Manis sering dikonsumsi dengan cara diseduh, padahal ini sangat tidak direkomendasikan sama sekali. Susu Kental Manis memiliki kadar gula dan lemak yang sangat tinggi sehingga penggunaannya hanya dianjurkan sebagai bahan tambahan saja seperti adonan kue, pembuatan toping dan sebagainya, bukan dikonsumsi dengan cara diseduh langsung, belum lagi kebiasaan menyeduh susu dengan menambahkan gula kembali. Tentu kadar gulanya semakin tinggi dan melebihi kebutuhan gula yang seharusnya dikonsumsi tubuh.

Kemenkes menyebutkan, dalam Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 yang telah diamandeman dengan Permenkes Nomor 63 Tahun 2015 yaitu tentang penetapan batasan-batasan pengkonsumsian gula, natrium dan lemak dijelaskan sebagai berikut, sebaiknya, konsumsi gula 50 gram (4 sendok makan), natrium lebih dari 2.000 miligram (1 sendok teh) dan lemak 67 gram (5 sendok makan) per orang per hari. Apabila mengonsumsi gula, natrium dan lemak lebih dari batas-batas yang disebutkan, maka dapat berisiko terkena hipertensi, stroke, diabetes dan serangan jantung.

Merokok Bagi Wanita Jauh Lebih Berbahaya Dibanding Pria


Kebijakan pemerintah untuk menaikan harga rokok, rupanya tidak terlalu berpengaruh signifikan bagi para perokok untuk segera berhenti merokok. Karena sampai saat ini justru jumlah perokok aktif terus meningkat tiap tahunnya. Seperti data yang diperoleh dari Riset Kesehatan Dasar, yang menunjukan bahwa perokok di Indonesia mengalami peningkatan terutama pada kelompok usia di atas 15 tahun, dimana sekitar 34,2 persen pada tahun 2007, 34,7 persen pada tahun 2010, dan pada tahun 2013 mencapai 36,3 persen.

Peningkatan signifikan juga terjadi pada perokok wanita yang mengalami peningkatan dari 4,1 persen menjadi 6,7 persen. Dimana diperkirakan ada sekitar 6,3 juta wanita di Indonesia yang merokok. Menurut data Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, pada tahun 2010 jumlah wanita perokok sebesar 4,8 juta. Jumlah tersebut telah meningkat 4 kali lipat dari tahun 1995, dengan jumlah wanita perokok pada tahun tersebut sebesar 1,1 juta. Tentu hal ini sangat memprihatinkan karena nantinya para penerus bangsa akan lahir dari rahim para wanita.

Pada umumnya alasan mengapa wanita merokok hampir sama dengan alasan para pria, yaitu beberapa diantaranya sebagai pelampiasan rasa stres, putus cinta, kebiasaan keluarga, rasa kesepian dan ikut-ikutan. menurut Smet, seseorang merokok juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosio cultural seperti kebiasaan budaya, kelas sosial, gengsi, dan tingkat pendidikan. Kebiasaan merokok terjadi karena pengaruh lingkungan sosial, teman sebaya, orang tua, media dan sebagainya.

Berbagai penelitian telah dilakukan terkait tentang rokok, dan hasilnya merokok sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia baik pria maupun wanita. Namun beberapa penelitian mengungkapkan fakta bahwa merokok untuk wanita lebih berbahaya dibanding pria dan dampaknya dapat langsung menyerang bagian vital yaitu organ-organ reproduksi. Hal ini karena secara alami, fisik wanita memang berbeda dari laki-laki. Wanita mengalami siklus hormonal yang menyebabkan mereka mengalami menstruasi, mengandung, dan menyusui. Selain itu, wanita juga memiliki payudara dan rahim. Sehingga sangat rentan dibanding pria.

Berikut beberapa bahaya merokok bagi wanita yaitu sebagai berikut:

1. Terganggunya kesehatan reproduksi

Organ reproduksi adalah organ biologis suatu individu untuk menghasilkan individu baru, termasuk manusia. Bisa dibayangkan jika organ ini mengalami gangguan, maka akan berdampak buruk terhadap kandungan. Menurut penelitian, merokok pada saat hamil dapat menyebabkan kehamilan prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, bayi lahir dengan gangguan organ, bahkan dapat menyebabkan kematian pada janin (Sudden Infant Death Syndrome). Hal ini karena rokok menyebabkan gangguan pada plasenta (berfungsi sebagai sarana nutrisi dan oksigen), sehingga akan meningkatkan risiko pendarahan karena plasenta dapat dengan mudah terlepas.

2. Merusak kesehatan kulit

Kandungan nikotin dan asap rokok akan menyebabkan proses penuaan semakin cepat seperti bercak berwarna gelap pada kulit, pucat, kulit berkerut dan mengkriput. Hal ini karena nikotin merusak kolagen dan elastin yang ada pada kulit dengan cepat dan menyebabkan terjadinya penyempitan pada pembuluh darah. Selain itu merokok juga menyebabkan karsinoma sel skuamosa (KSS), karsinoma basal sel, serta melanoma.

3. Menyebabkan penyakit saluran pernafasan

Salah satu penyakit saluran pernafasan yang menyebabkan tingginya angka kematian adalah kanker paru. Resiko kematian 13 kali lebih tinggi terjadi pada perokok wanita. Bukan tanpa alasan, hal ini karena asap rokok menjadi salah satu penyebab kanker paru tersebut. Pada tahun 2009, diperkirakan terdapat 70,490 wanita perokok meninggal disebabkan kanker paru dan kanker bronkus. Wanita perokok juga meningkatkan resiko akan kanker faring, laring, esofagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, bahkan uterus.

4. Mempengaruhi berat badan

Menurut beberapa penelitian, dengan merokok seorang wanita akan tetap langsing (menurunkan nafsu makan), hal ini karena nikotin yang dikandung pada rokok akan memperlambat penyimpanan lemak dan meningkatkan pengeluaran energi sampai 200 kalori per hari. Meski demikian langsing dengan merokok sangat tidak dianjurkan karena langsing yang diperoleh tidak dari aktivitas tubuh yang normal.

Lalu Muhammad Zohri dan Manfaat Olahraga Lari Bagi Kesehatan


Beberapa hari ini, sedang beredar sebuah video tentang keberhasilan seorang pemuda 18 tahun yaitu Lalu Muhammad Zohri yang menjuarai Kejuaraan Dunia Atletik (Lari) U-20, dan kini sudah menjadi trending topik. Berlari dengan jarak 100 meter, ia mampu menyelesaikannya dengan waktu 10,18 detik. Kemenangan ini tidak disangka-sangka, karena Zohri tidak diunggulkan pada pertandingan ini. Selain itupun track record pelari indonesia yang kurang meyakinkan juga menyebabkan sulit percaya bahwa Zohri akan juara. Di tambah, olahraga lari di Indonesia nampaknya tidak begitu digemari seperti olahraga lainnya semisal Sepakbola, Bulu Tangkis, dan lain-lain. Padahal jika diperhatikan olahraga lari adalah olahraga yang sangat mudah dilakukan, murah dan juga menyehatkan tentunya.

Menurut sejarahnya, lari sudah dikenal semenjak peradaban manusia kuno. Pada masa itu, lari sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi manusia mulai dari mencari makanan (berburu) sampai dengan menghindari musuh. Dalam dunia kesehatan lari juga memiliki manfaat yang sangat luar biasa. Menurut beberapa penelitian, lari memiliki beberapa manfaat kesehatan diantaranya seperti:

1. Mengurangi berat badan

Olahraga lari dapat memicu pembakaran kalori dalam tubuh Anda. Tubuh akan terus membakar kalori bahkan setelah menyelesaikan sesi lari, dan tidak memerlukan kecepatan lari yang super untuk mencapai manfaat tersebut. Seperti dikutip dari Runner’s World, olahraga lari dengan intensitas sekitar 70 persen dari VO2 max (kira-kira sedikit lebih cepat dari easy pace dan sedikit lebih lambat dari marathon pace), sudah dapat membakar kalori kita dengan efektif.

Selain itu, lari juga dapat membakar lemak dengan cepat. Lari membantu mengurangi berat berlebih dan menjaga berat badan secara konsisten. Sains telah membuktikan bahwa, tubuh akan mendapatkan manfaat meski dari olahraga intensitas rendah sekalipun. Meskipun demikian, menjaga pola makanan tetap juga harus diperhatikan. Karena sebanyak apapun yang kita bakar, jika yang masuk lebih besar maka akan sia-sia hasilnya.

2. Menajamkan fungsi kognitif otak

Seiring dengan bertambahnya usia menyebabkan fungsi kognitif otak mulai mengalami penurunan. Sehingga kemampuan untuk berpikir dan bahkan mengingat juga semakin sulit (pikun). Olahraga teratur (termasuk berlari) membantu mencegah penurunan fungsi tubuh yang berhubungan dengan penuaan, seperti daya ingat. Seperti yang dikutip dari Journal of the American Geriatrics Society yang menunjukkan bahwa wanita yang aktif semasa remaja lebih sedikit kemungkinannya mengalami dimensia. Senada dengan itu, menurut jurnal Psychonomic Bulletin & Review, orang yang berusia lebih tua dan punya tubuh bugar lebih baik hasil tes mentalnya daripada rekan sebayanya yang tidak sebugar mereka. Secara umum dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan signifikan pada fungsi otak secara keseluruhan dalam hal konsentrasi, perencanaan, dan pengaturan pada orang yang rutin berolahraga lari.

3. Memperbaiki suasana hati (bahagia)

Menurut sebuah penelitian, lari merangsang tubuh untuk meningkatkan produksi hormon endocannabinoid dalam jumlah besar. Endocannabinoid adalah hormon yang bertugas membuat Anda merasa senang, atau juga yang disebut dengan Runner’s high. Selain itu, olahraga lari juga dipercaya dapat menurunkan risiko terjadinya depresi. Hal ini karena ketika lari, tubuh melepaskan hormon endorfin yang mampu berinteraksi dengan reseptor di otak untuk mengurangi persepsi tentang rasa sakit. Hormon ini juga memicu perasaan positif di dalam tubuh. Ini didukung pula oleh Journal of Adolescent Health, yang menyebutkan bahwa 30 menit berlari dengan intensitas sedang dalam lima hari seminggu selama tiga minggu mampu meningkatkan kualitas tidur, suasana hati (mood), dan konsentrasi sepanjang hari.

Demikianlah akhir dari artikel ini, sebelum dituntaskan, sediki disinggung mengapa artikel ini berjudul tentang “Lalu Muhammad Zohri dan Manfaat Olahraga Lari Bagi Kesehatan” , yaitu karena Olahraga lari sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan perlu didengungkan untuk semua orang dan mengapa menyikut nama Zohri (atlet lari), itu karena untuk memulai sesuatu, termasuk membiasakan diri untuk berolahraga lari, rsanya perlu motivasi sehingga dimasukkan nama pelari 18 tahun tersebut. Sebagaimana yang telah diketahui ia adalah sosok inspiratif yang mampu mengharumkan nama bangsa dikancah internasional pada olahraga lari.

Larangan Keramas saat Menstruasi/Haid 100% Tidak Benar



Semua wanita normal yang sudah memasuki masa pubertas pasti akan mengalami menstruasi/haid. Menstruasi/haid adalah adalah proses keluarnya darah dari dalam rahim, yang terjadi karena luruhnya lapisan dinding rahim. Hal ini terjadi karena sel telur wanita tidak dibuahi oleh sel sperma pria (hamil), sehingga sel telur akan luruh.

Pada saat mengalami menstruasi/haid, ada banyak gangguan yang akan terjadi pada wanita diantaranya seperti sakit perut, mood yang berubah-rubah, sangat sensitif, badan pegal-pegal dan masih banyak lagi. Hal ini disebabkan karena perubahan hormonal yang terjadi sebelum dan saat haid.

Selain terjadi gangguan dan perubahan hormon tubuh pada saat menstruasi, biasanya juga akan muncul berbagai larangan-larangan/pantangan-pantangan yang mesti ditaati oleh wanita yang sedang menstruasi/haid dan berbagai larangan serta pantangan tersebut biasanya muncul tanpa penjelasan logis dari sisi kesehatan. Salah satunya yaitu dilarang keramas pada saat sedang menstruasi/haid. Alasan dibalik larangan tersebut karena kondisi pori-pori kepala sedang terbuka pada saat sedang mengalami menstruasi/haid.

Namun alasan tersebut sama sekali tidak didukung oleh penelitian-penelitian ataupun dokter yang memiliki keahlian dibidang tersebut, malahan beberapa dokter menentang larangan tersebut. Dilansir dari alodokter, dr. Tiara Rahmawati mengungkapkan bahwa larangan keramas pada saat menstruasi/haid karena kondisi pori-pori kepala sedang terbuka merupakan alasan yang tidak valid dalam kesehatan. Menurutnya pori-pori di permukaan kulit tubuh memang selalu dalam kondisi terbuka, karena merupakan tempat tertanamnya rambut dan saluran kelenjar keringat dan minyak. Ia menambahkan, keramas (mencuci rambut) saat menstruasi/haid tidak akan mengakibatkan gangguan menestruasi/haid apapun malah dapat membuat rasa nyaman dan santai karena bersih dan wangi.

Senada dengan itu, dr. Dyah Novita Anggraini dilansir dari klikdokter menjelaskan bahwa, larangan wanita yang sedang menstruasi /haid untuk keramas hanyalah mitos belaka. Karena pada saat menstruasi, justru menjaga kesehatan adalah hal yang paling penting, termasuk menjaga kesehatan kepala (keramas).

Secara alamiah, kulit kepala memiliki folikel rambut/lubang tempat tumbuh rambut) yang memproduksi minyak/sebum yang berfungsi untuk melembabkan kulit kepala dan rambut. Karena kita tinggal di negara tropis, kulit cenderung berkeringat dan bila tidak dibersihkan dengan rutin, justru menjadi pemicu terjadinya masalah kulit kepala maupun mengganggu kesehatan rambut, seperti rambut kusam, aroma tak sedap, rambut, rontok, kulit kepala gatal, dan menjadi sarang penyakit.

Jadi kesimpulannya adalah larangan keramas saat menstruasi/haid sampai saat ini 100% tidak terbukti kebenarannya. Bahkan dianjurkan tetap menjaga kesehatan termasuk membersihkan kulit kepala dan rambut (keramas) secara teratur agar tidak menimbulkan gangguan pada kesehatan rambut dan kulit kepala.

Bahaya rokok Elektrik (vape)


Rokok? siapa yang tidak kenal dengan nama yang satu ini, apa lagi di Indonesia.Hampir semua pasti mengenalnya, mulai dari kalangan anak-anak sampai orang tua, masyarakat kota sampai masyarakat desa, kaya sampai masyarakat yang belum berkecukupan pasti mengenalnya. Meski bukan negara pertama yang menemukan rokok, namun menurut riset yang pernah dilakukan, Indonesia menjadi negara ASEAN tertinggi yang memiliki perokok aktif yaitu sekitar 51,1 persen.

Rokok yang dikenal pertama kali adalah rokok tembakau, yang penggunaannya dilakukan dengan cara dibakar lalu kemudian asapnya dihisap. Rokok tembakau ini, dianggap oleh beberapa peneliti sangat berbahaya bagi tubuh manusia, bukan hanya bagi perokok itu sendiri tetapi juga orang yang berada disekitarannya. Hal ini dipertegas dengan tulisan yang berada dibelakang pembungkus rokok tersebut (coba perhatikan). Bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menganggap rokok sangat berbahaya dan sedang giat-giatnya memerangi epidemi tembakau rokok dengan berbagai strategi, salah satunya dengan menggiatkan kampanye berhenti merokok di seluruh dunia.

Mungkin berangkat dari sinilah kemudian mendorong munculnya penemuan rokok elektrik (vape). Rokok elektrik ini diciptakan oleh seorang apoteker dari Cina pada tahun 2013. Tujuannya adalah untuk mengurangi asap rokok dan membantu orang-orang yang merokok untuk berhenti merokok. Namun nampaknya hal ini cukup gagal di indonesia, karena fenomenanya justru orang-orang yang tadinya tidak merokok menjadi tertarik untuk mencoba rokok vape ini, sedangkan perokok tembakau tidak terlalu tertarik dengan vape karena rasanya yang berbeda, sekalipun ada yang tertarik, mereka tetap menggunakan rokok tembakau dan memilih menggunakan rokok elektrik dan tembakau secara bergantian (hadeuh), untung saja tidak secara bersamaan hehe.

Banyak kalangan yang menganggap rokok elektrik (vape) tidak berbahaya seperti rokok tembakau, alasannya karena vape tidak menghasilkan asap seperti rokok tembakau dan dapat dinikmati dengan rasa yang beranekaragam. sehingga jadilah rokok elektrik (vape) populer dan menjadi trend dikalangan anak muda jaman now. tetapi benarkah rokok elektrik (vape) tidak berbahaya?
Ternyata dugaan tersebut salah besar, menurut dr. Nauki Kunugita, seorang peneliti dari National Institute of Public Health di Jepang, mengungkapkan dalam salah satu rokok elektrik ditemukan 10 kali tingkat karsinogen (kelompok zat yang secara langsung dapat merusak DNA, mempromosikan atau membantu kanker) dibandingkan satu batang rokok biasa.

Pada tahun 2009 seperti dilansir oleh cnnindonesia, Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) mensponsori penelitian untuk mengevaluasi rokok elektronik (vape) dan menemukan bahwa rokok elektronik (vape) masih mengandung nitrosamine tembakau tertentu, Tobacco Specific Nitrosamines (TSNA) dan Diethylene Glycol (DEG). Ketiga bahan ini yang diketahui menjadi racun dan karsinogen bagi tubuh. cnnindonesia menambahkan kembali, bahwa dari beberapa penelitian terungkap ‘jati diri’ rokok elektrik sebenarnya. yaitu:

1. Rokok elektrik ini diklaim mengandung zat berbahaya seperti Tobacco Specific Nitrosamines (TSNA), Diethylene Glycol (DEG) dan karbon monoksida.

2. Penggunaan rokok elektrik dalam jangka panjang, bisa meningkatkan kadar plasma nikotin secara signifikan setelah lima menit penggunaannya.

3. Tak hanya itu, rokok ini juga meningkatkan kadar plasma karbon monoksida dan frekuensi nadi secara signifikan yang dapat mengganggu kesehatan.

4. Memiliki efek akut pada paru seperti pada rokok tembakau, yaitu kadar nitrit oksida udara ekshalasi menurun secara signifikan dan tahanan jalan napas meningkat signifikan.

Selanjutnya dilansir dari kumparan,Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat melakukan berbagai penelitian terhadap rokok elektrik (vape) dan memperoleh data bahwa:

1. Nikotin dalam rokok elektrik diserap oleh tubuh penggunanya dan orang-orang di sekitarnya.

2. Nikotin sangat berbahaya bagi pengguna rokok elektrik yang masih muda karena berdampak negatif bagi perkembangan otak.

3. Nikotin sangat membahayakan kesehatan wanita hamil dan janin yang ada dalam kandungannya. Menggunakan rokok elektrik atau bahkan hanya berada di sekitar orang yang menggunakan rokok elektrik dapat membuat wanita hamil terpapar nikotin dan zat kimia beracun lainnya yang ada dalam rokok elektrik.

4. Uap yang dihasilkan dari rokok elektronik bukan merupakan uap air. Ini mengandung nikotin dan dapat mengandung zat kimia lainnya yang dapat mengganggu kesehatan dan mencemari udara.

Jadi, kesimpulan dari berbagai riset dan penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap rokok elektrik (vape)ini, maka hasilnya rokok elektrik (vape) sama berbahayanya dengan rokok tembakau. Baik itu untuk jangka pendek maupun jangka panjang, masih sangat berbahaya.

Waspadai Tiga Serangkai “Gula darah, Asam Urat dan Kholesterol”


Tidak dapat kita pungkiri kini perkembangan zaman semakin pesat, begitu juga pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dan memudahkan kehidupan manusia. Perkembangan zaman yang semakin pesat sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangan, karena jika kita kaitkan dengan hukum alam hal ini tidak akan bisa kita ingkari bahwa setiap sesuatu pasti ada dua sisi hal yang berlawanan. Sakit-sehat, tinggi-rendah, baik-buruk, laki-laki perempuan, dan masih banyak hal lainnya yang memang ada dua sisi yang berlainan.

Kemajuan teknologi tentunya sangat dapat mempermudah kehidupan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari, namun ada pula tentunya sisi buruk yang dapat ditimbulkan salah satunya yaitu masalah kesehatan.

Fenomena yang kita lihat sekarang ini, penyakit yang banyak diderita masyarakat yaitu, gula, asam urat dan kholesterol. Bahkan ketika kita melakukan pemeriksaan di labolatorium analisis kesehatan ketiga penyakit ini biasa disebut “tiga serangkai”. Yah,,,, penyakit ini memang tidak mematikan secara cepat tetapi tentunya sangat mengaggu aktivitas sehari-hari. Penyakit ini secara tidak kita sadari merupakan salah satu dampak dari perkembangan teknologi, kenapa bisa saya katakan demikian. Jika kita kembali melihat kemasa lalu tentunya belum banyak ada makanan dalam kemasan praktis... saya pun masih ingat dulu belum ada namanya bumbu siap saji, beda halnya sekarang kita mau masak apa saja tinggal ke supermarket dan membeli bumbu yang telah jadi dan tidak perlu mengulek bumbu, kita tidak perlu resep,,, yah di zaman sekarang ini rasanya tidak ada yang tidak bisa memasak karena kini telah banyak tersedia bumbu praktis. Selain bumbu, makanan dan minuman siap sajipun kini sangat menjamur. Tentunya dalam industri pangan pembuatan bumbu instan, makanan dan minuman instan semuanya memerlukan bantuan bahan kimia untuk memperpanjang umur makanan tersebut, untuk memberi perasa, untuk memberi pewarna, untuk memberi pemanis,, yah semuanya membutuhkan bantuan zat kimia. Sebenarnya penggunaan zat kimia ini tidak melanggar aturan jika kadarnya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh lembaga yang mengurusi masalah ini seperti BBPOM, SNI ataupun departemen kesehatan. Terus, pertanyaannya kini jika telah sesuai aturan mengapa masih menimbulkan dampak buruk? Menurut saya pribadi berdasarkan fenomena yang saya lihat dalam kehidupan sehari-hari,, hal ini karena masyarakat sangat bergantung pada produk instan ini sehingga untuk tubuh kita bisa melebihi ambang batas.

Kembali lagi kepada penyakit “tiga serangkai” tadi, diabetes melitus atau yang kita kenal penyakit gula merupakan penyakit yang bisa disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor keturunan dan faktor makanan yang kita konsumsi. Sepengetahuan saya untuk melakukan uji apakah penyakit gula yang diderita seseorang disebabkan oleh faktor keturunan atau pola makan dapat dilakukan dengan mengecek kadar gula penderita pada saat berpuasa sehingga jika kadar gulanya masih diatas normal maka kemungkinan penyakit gula yang diderita merupakan pengaruh faktor keturunan uji ini biasa dikenal GDP (glukosa darah puasa), ukuran normal GDP yaitu 70-100 mg/dL. Sedangkan jika tidak melakukan uji yang dilakukan biasa disebut GDS (glukosa darah sewaktu) memiliki ukuran normal 70-200 mg/dL.

Penyakit diabetes merupakan penyakit dimana meningkatnya kadar gula dalam darah, penyakit ini bisa memicu penyakit lainnya seperti tekanan darah tinggi dan juga jantung. Tingginya kadar gula dalam darah merupakan suatu penyakit genetik atau keturunan namun kini penyakit ini lebih banyak disebabkan oleh makanan yang kita konsumsi. Penderita ini sebaiknya menghindari makan nasi putih dalam keadaan panas atau nasi yang selalu dipanaskan dalam alat pemanas karena nasi dalam keadaan panas memiliki kadar gula yang tinggi.

Asam urat penyakit yang kini tidak memandang lagi pada usia, penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri pada persendian yang tidak tertahankan, bahkan pada sebagain penderita biasanya terjadi pembengkakan. Penyakit ini disebabkan karena adanya penumpukan asam pada urat didalam sendi. Pemicu naiknya kadar asam urat didalam darah salah satunya yaitu makanan yang kita konsumsi berzat purin tinggi ataupun kita terlalu sering mengkonsumsi minuman manis baik yang gula alami maupum buatan. Normalnya kadar asam urat seseorang yaitu 4,0 – 5,8 mg/dL. Jika melebihi itu sebaiknya anda mulai mengurangi makan makanan yang mengandung zat purin tinggi seperti kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau, jeroan hewan, dan hidangan laut seperti ikan bandeng, kepiting, ikan teri.

Kholesterol, pandangan sebagai orang awam, biasanya kholesterol diderita oleh orang gemuk atau yang memiliki lemak banyak. Namun ternyata tidak, kholesterol bisa juga diderita oleh orang kurus atau berat badan ideal. Ya, karena pada dasarnya penyakit ini disebabkan karena pola makan kita yang salah. Kholesterol merupakan sel lemak darah yang diproduksi tubuh ataupun yang diperoleh dari makanan yang kita konsumsi. Kadar kholesterol normal dalam tubuh yaitu 151-228 mg/dL. Kadar kholesterol yang tinggi dan tidak segera ditangani dapat memicu penyakit jantung dan stroke. Tingginnya kadar kholesterol dalam tubuh disebabkan oleh tingginya mengkonsumsi makanan yang mengandung santan, berminyak, makanan instan, makanan yang mengandung zat pengawet dan makanan yang mengandung kadar gula yang tinggi. Kebiasaan buruk yang kita temui dimasyarakat yang dianggap sepele sebenarnya sangat berdampak bagi kesehatan kita yaitu penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang, karena menggoreng dengan minyak bekas sebenarnya akan menimbulkan lemak jahat yang dapat meningkatkan kadar kholesterol kita. Selain makanan, kurang gerak atau olahraga merupakan juga pemicu tingginya kholesterol.

Itulah ketiga penyakit yang menjadi dampak kemajuan teknologi, kemajuan teknologi yang membuat semuanya serba praktis, kemajuan teknologi yang membuat manusia malas bergerak dan mengandalkan alat modern. Namun dalam hal ini yang perlu dibenahi dan disalahkan bukanlah teknologinya, tapi kembali lagi kepada manusia itu sendiri. Kemajuan teknologi harus disikapi dan disesuaikan dengan kondisi kita. Teknologi boleh maju namun kesehatan kita harus slalu menjadi prioritas kita, karena meskipun teknologi sangat canggih jika kita tidak sehat semua akan sia-sia belaka. Apapun yang kita konsumsi tidak boleh secara berlebihan, harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh kita, makanlah bukan hanya untuk mencari kenyang tapi makanlah untuk dapat hidup sehat dan bahagia.

Sekian tulisan saya kali ini, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan dan jika ada kata-kata yang salah atau keliru mohon koreksinya. Sampai jumpa di tulisan saya berikutnya..😊

Pengawet Berbahaya pada Makanan

Gambar hasil uji formalin, warna ungu menandakan positif mengandung formalin.

Pada industri pangan, untuk mendukung dan memperpanjang umur suatu pangan tentunya dibutuhkan bahan pengawet, penambahan pengawet tentunya dapat memproduksi pangan dalam jumlah banyak. Penambahan pengawet pada makanan sebenarnya diperbolehkan oleh pemerintah namun sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

Jangankan dalam industri makanan yang besar, dalam industri rumahan kinipun mulai menambahkan bahan pengawet dalam makanannya untuk meminimalisir kerugian ataupun untuk dapat memproduksi maknan dalam jumlah banyak sekaligus.

Untuk pengawetan pangan sebenarnya kita telah manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti penambahan garam dalam pembuatan ikan asin merupakan salah satu bentuk pengawetan yang termasuk aman bagi kesehatan dan sangat bermanfaat untuk kehidupan. Selain garam, dalam keseharian kita juga sering menggunakan pengasapan untuk pengawetan makanan seperti misalnya dalam pembuatan ikan asap. Hal ini sebenarnya sangat aman dalam pengawetan namun yang membuat pangan yang telah diawetkan menjadi berbahaya yaitu ketika pedagang melakukan kecurangan dengan menambahakan bahan pengawet yang berbahaya seperti formalin dan boraks.

Mengapa mereka melakukan hal demikian padahal dengan garam maupun pengasapan ikan dapat bertahan lama?? Ya.. jawabnya tentu simple sekali yaitu masalah ekonomi, jika pedagang melakukan pengawetan hanya dengan garam ataupun pengasapan ikan tersebut hanya mampu bertahan dalam beberapa minggu, dan jika tidak laku dalam jangka waktu itu tentunya mereka mengalami kerugian, oleh karenanya kini pedagang nakal banyak menambahkan pengawet yang berbahaya yang dapat membuat ikan bertahan lebih lama.

Masalah yang sering kita temukan di masyarakat kini yaitu penggunaan bahan pengawet berbahaya seperti boraks dalam pembuatan bakso. Bakso atau daging bulat merupakan makanan favorit banyak orang, terkhusus di sulawesi selatan makanan ini sangat mudah di temui. Untuk menjaga keawetan bakso, beberapa  pedagang biasanya menyimpan di dalam lemari pendingin atau kulkas, namun ada pula pedagang yang menambahkan boraks dalam pembuatan bakso mereka, alasannya tentu beragam. Ada yang untuk mempertahankan bakso mereka lebih lama ketika belum habis terjual, namun ada pula yang tidak mengetahui bahwa pengawet tersebut sebenarnya dilarang dan berbahaya untuk kesehatan. Ciri-ciri bakso yang mengandung bahan pengawet berbahaya seperti formalin dan boraks yaitu:

1. Bakso umumnya tidak terlalu berbau daging.

2. Ketika jatuh bakso dapat memantul.

3. Bakso berwarna pucat.

4. Terasa panas ditenggorokan setelah mengkonsumsinya.

Boraks dan formalin ini sangat berbahaya bagi kesehatan baik penggunaan jangka pendek (akibat yang langsung dirasakan) maupun jangka panjang (akibat yang dirasakan setelah beberapa tahun). Penggunaan jangka pendek boraks dan formalin serta kelebihan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung pengawet dapat mengakibatkan tenggorokan terasa terbakar atau panas, mual dan muntah, dan juga sakit kepala. Sedangkan penggunaan jangka panjang dapat mengakibatkan kerusakan jantung, hal ini karena bahan pengawet dapat melemahkan fungsi jaringan-jaringan jantung, kerusakan ginjal, dan leukimia atau kanker darah.

Namun, sebenarnya ada bahan pengawet yang diperbolehkan dalam industri pangan yaitu:

1. Asam dan garam benzoat

2. Sorbat dan propionat

3. Belerang dioksida

4. Sufit

5. Nitrit dan nitrat

6. Natrium klorida

7. Subtilin

8. Antioksidan BHA dan BHT

Bahan pengawet diatas sering digunakan dalam industri makanan, penggunaan bahan pengawet ini memiliki izin untuk digunakan dalam bahan pangan, namun dengan kadar yang telah ditentukan.

Meskipun aman dan diperbolehkan, namun jika terlalu sering dikonsumsi tentunya juga tetap dapat menggangu kesehatan, karena melebihi kadar yang bisa dinetralisir oleh tubuh sehingga akibatnya zat pengawet tersebut menjadi menumpuk di dalam tubuh dan mengakibatkan penyakit.

Kesehatan diri kita, dimulai dari makanan yang kita konsumsi, maka telitilah sebelum mengkonsumsi makanan dan sebisa mungkin hindari terlalu sering mengkonsumsi makanan instan yang mengandung bahan pengawet.

Terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat... 😊